Sunday, October 29, 2017

perang

Dalam sebuah Peperangan, pasti ada mengambil Peluang.
Bagaimana dgn yg sdg terjadi di Bumiputera?
==============
_*Tentara Tar-Tar Dinasti Yuan ( Bangsa Mongol ) takhluk oleh Raden Wijaya*_

Perseteruan Mongol dan Jawa tidak terjadi begitu saja melainkan ada pemicunya. Diawali dari sikap sok gagahnya Mongol yang mengirim utusan ke Jawa, tepatnya kerajaan Singasari kala itu. Si utusan Mongol ini menyampaikan pesan dari Kubilai Khan bahwa Jawa yang harus Tunduk kepada Mongol dan harus menyerahkan Upeti sebagai tanda penyerahan diri.

Raja Singasari, Prabu Kertanegara, marah besar. Yang dikatakan si Utusan ini dianggap kurang ajar dan sangat merendahkan dirinya. Prabu Kertanegara tanpa ampun mengiris Telinga si Utusan terserbut dan  mengatakan kalau Beliau menantang Mongol. Si Utusan kemudian ditendang keluar dan disuruh pergi untuk menyampaikan pesan balik dari Prabu Kertanegara kepada Kubilai Khan.

*Kemarahan Kubilai Khan*
Selang beberapa waktu tibalah si Utusan tadi dengan kondisi miris (kuping teriris) seperti itu ke hadapan Kubilai Khan. Setelah mendengar kronologinya, marahlah si penguasa Mongol itu sampai ke ubun-ubun. Tidak pakai lama, Kubilai Khan mengirim 3 Jendral Andalannya utk berangkat ke Tanah Jawa dengan tujuan menguasai serta menggantung Kertanegara.
 
Berdasarkan naskah Yuan shi, yang berisi sejarah Dinasti Yuan, 30,000 prajurit dikumpulkan dari Fujian, Jiangxi dan Huguang di Cina selatan, bersama dengan 1,000 kapal serta bekal untuk satu tahun. Pemimpinnya adalah Shi-bi (orang Mongol), Ike Mese (orang Uyghur), dan Gaoxing (orang Cina). Jenis kapal yang digunakan tidak disebutkan dalam Yuan shi, tapi kemungkinan adalah kapal besar karena perahu-perahu kecil harus dibuat untuk memasuki sungai di Jawadwipa langsung bergerak menuju jantung Singasari dan memburu yang namanya Kertanegara.
 
*Keberhasilan Mongol Menumpas Kerajaan Kediri*
Ketika sampai di Singasari prajurit Mongol tidak mendapati Kertanegara. Yang didapati justru Jayakatwang Raja Kediri, raja pengganti Kertanegara (krn telah ditumpas oleh Ken Arok). Tapi, bagi mereka pun sama saja. Akhirnya terjadilah pertempuran hebat antara Mongol dan KEDIRI. Pada Pertempuran ini berhasil dimenangkan pihak Mongol.

*Kemenangan Mongol sebenarnya berkat bantuan dari Raden Wijaya*
Raden Wijaya yang memberikan bantuan berupa petunjuk arah serta strategi-strategi khusus, sehingga Mongol berhasil mengalahkan Jayakatwang. Perlu diketahui, alasan kenapa Raden Wijaya membantu Mongol tak lain karena Jayakatwang telah membunuh Kertanegara yang notabene adalah junjungannya.
 
*Strategi Raden Wijaya Membuat Mongol Kocar-Kacir*
Setelah menang melawan Jayakatwang, Raden Wijaya pamit kepada para Jenderal Mongol yang ketika itu sedang berpesta pora. Raden Wijaya mengatakan ingin kembali untuk mempersiapkan Upeti dan Gadis2 Cantik sebagai simbol penyerahan diri dan kaumnya. Mongol percaya saja dengan ini, namun Raden Wijaya harus didampingi 200 pasukan Tar-Tar ke Kerajaan Majapahit.
 
Rombongan pun kemudian melakukan perjalanan ke arah Majapahit dan sampailah  disuatu tempat secara tiba-tiba Raden Wijaya menyuruh pasukannya untuk menumpas 200 rombongan tentara Mongol . Taktik inilah yang membuat keberhasilan dan kemudian tanpa ampun Raden Wijaya langsung balik arah dan kembali menyerang sisa pasukan Mongol yang tengah berpesta itu.
 
*Kepergian Pasukan Mongol dan Berdirinya Majapahit*
Raden Wijaya begitu bergegas kembali ke barak-barak Pasukan Mongol beserta ribuan tentaranya. Serangan dahsyat kepada Pasukan Mongol yang kala itu tidak dalam kondisi siap siaga karena sedang merayakan Pesta Besar atas kemenangannya melawan Kerajaan Kediri. Begitu mendadaknya serangan yang dilancarlsn, Mongol pun tak siap, akhirnya terbantailah sekitar 30 Tentara Tar-Tar oleh Pasukan Majapahit.
 
Mongol tak punya pilihan selain mundur, apalagi Raden Wijaya begitu trengginas dalam memburu mereka. Dengan susah payah akhirnya pasukan Mongol yang tersisa beserta para Jenderalnya berhasil menaiki kapal dan berlayar mekarikan diri. Dengan perasaan malu dan marah pasukan Mongol ini meratapi kekalahan terbesar mereka sepanjang sejarah