[JAKARTA] PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 terus garap bisnis asuransi mikro dengan menyasar golongan masyarakat menengah kebawah.
Direktur Teknis dan Operasional Asuransi Bumiputera Fauzi Arfan mengungkapkan, bisnis asuransi mikro sangat menarik karena masih jarang digarap pemain industri asuransi nasional. "Ini lahan yang masih sedikit dan kami mulai menggarap diversifikasi produk ini sebagai bentuk mencari celah yang baru," katanya dalam acara soft launching micro insurance di Jakarta, Rabu (25/9).
Namun, ia belum menyebutkan target premi dari asuransi yang akan diluncurkan pada awal Oktober tahun ini. Adapun, produk ini menurutnya tidak akan memberikan kontribusi yang besar, melainkan lebih kepada jumlah polis.
"Kita tidak membatasi target. Target kita hulu, termasuk petani, nelayan dan lainnya," kata ia yang mengaku akan menjangkau masyarakat di daerah daripada masyarakat kota besar.
Namun, Fauzi memastikan produk yang dimulai dengan besaran premi sebesar Rp 100 ribu per bulan itu akan menjamin kebutuhan dana pensiun dan asuransi kematian.
Sebelumnya, Bumiputera sudah meluncurkan asuransi mikro seperti Mitra Guru, dan IDAPERTABUN (Iuran Dana Peremajaan, serta ASRI (Asuransi Rakyat Indonesia).
Di sisi lain, Direktur Keuangan Asuransi Bumiputera Faizal Karim menyebutkan, hingga Agustus 2013 perseroan mencatatkan pendapatan premi bruto Rp 4 triliun dan ditargetkan bisa mencapai Rp 7-8 triliun atau tumbuh 16-18% dari akhir tahun lalu.
Adapun, total investasi pada bulan tersebut mencapai Rp 10,22 triliun. Di mana, Rp 2,26 triliun (22%) diantaranya ada di non finansial dan Rp 7,96 triliun (78%) di finansial. Untuk finansial, pihaknya bermain di obligasi sebesar 24%, reksadana 21%, saham 12%, deposito 10%, dan deposito wajib 10,5%.
Terkait penurunan IHSG, Faizal mengaku tidak terlalu mengkhawatirkannya. Bahkan, ia menargetkan bisa meraih pertumbuhan premi Rp 167 miliar per bulan dengan target investasi Rp 1,7 triliun di akhir tahun. "Investasi dari asuransi jiwa tak usah dikhawatirkan, karena kita main longterm 5-10 tahun. Kita juga kerjasama dengan 17 Manajemen Investasi yang kita uji secara selektif," katanya. [O-2]